Teknik Pengamanan Data di Dunia Maya
Akhir-akhir ini masyarakat dunia dihebohkan dengan bocoran rahasia penyadapan telepon chating dan email serta aktifitas lain di internet oleh seorang kontraktor di SNA (NationaScurity Agency). Sedikit perlu diketahui bahwa Snowden adalah karyawanCIA yang dikontrak NSA untuk mengurus sistem PRISM yang belakangan dibocorkannya. MOTIF dibalik pembocoran itu juga tidak jelas.
Dalam artikel ini saya akan sedikit
berbagi agar para pembaca tidak terlalu phobia dengan adanya berita
penyadapan di internet ini. Memang secara khasat mata sehari-hari kita
sudah memberikan data dan informasi kita di internet melalui akun
facebook,email,atau akun kompasiana yang telah terverifikasi.
Konsekuensinya adalah data kita sudah diketahui orang lain yang pastinya
admin server tempat kita mendaftar sudah tahu data-data kita.
Dalam perjalanan data-data yang kita
kirim, ada saja orang-orang yang akan menyadap data kita. Para ahli
keamanan jaringan telah mengetahui masalah ini sejak dulu. Sebelum
adanya internet penyadapan dan pencurian informasi sudah lama dilakukan
orang. Terutama pada saat peperangan, pencurian dokumen dan strategi
perang dilakukan oleh mata-mata atau spionase yang menjadi pengkhianat
dan bekerja pada pihak musuh.
Dalam kasus Snowden ini dia bertindak
sebagai wistle blower atau orang yang membocorkan rahasia agar kita
merasa tidak aman dan merasa takut disadap saat kita berinteraaksi di
dunia maya atau internet. Apalagi bagi negara-negara yang lembaga
negaranya merasa disadap oleh pihak Amerika merasa kecolongan dengan
sistem keamanan data yang mereka miliki samapai-sampai bisa disadap. Tak
ayal negeri kita juga nerasa kecolongan dengan kasus penyadapan
presiden SBY .
Kembali ke topik permasalahan, apakah
kita harus ketakutan dan merasa tidak aman di internet. Ya waspada boleh
saja tapi taklah membuat kita phobia dan tak mau lagi menggunakan alat
komunikasi dan internet. Lagi pula kenapa kita mesti takut disadapb
Amerika kalau kita tak membuat kejahatan atau terorisme di internet.
Dalam jaringan komputer ada yang
dinamakan Kriptografi. Kriptografi ini adalah suatu cara untuk mengubah
data menjadi bentuk lain (enkripsi) atau istilah awamnya adalah mengubah
menjadikode rahasia atau bentuk sandi-sandi yang sulit untuk dipecahkan
(dekripsi). Yang bisa memecahkan kode ini hanya si pemilik data dan si
penerima yang valid atau yang benar-benar berhak atas data itu.
Kriptografi berasal dari bahasa
yunani, menurut bahasa dibagi menjadi dua kripto dan graphia, kripto
berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan). Menurut
teminologinya kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan
pesan ketika pesan di kirim dari suatu tempat ketempat yang lain.
Menurut catatan sejarah, kriptografi
sudah digunakan oleh bangsa Mesir sejak 4000 tahun yang lalu oleh
raja-raja Mesir pada saat perang untuk mengirimkan pesan rahasia kepada
panglima perangnya melalui kurir-kurinya. Orang yang melakukan
penyandian ini disebut kriptografer, sedangkan orang yang mendalami ilmu
dan seni dalam membuka atau memecahkan suatu algoritma kriptografi
tanpa harus mengetahui kuncinya disebut kriptanalis.
Seiring dengan perkembangan teknologi,
algoritma kriptografi pun mulai berubah menuju ke arah algoritma
kriptografi yang lebih rumit dan kompleks. Kriptografi mau tidak mau
harus diakui mempunyai peranan yang paling penting dalam peperangan
sehingga algoritma kriptografi berkembang cukup pesat pada saat Perang
Dunia I dan Perang Dunia II. Menurut catatan sejarah, terdapat beberapa
algoritma kriptografi yang pernah digunakan dalam peperangan,
diantaranya adalah ADFVGX yang dipakai oleh Jerman pada Perang Dunia I,
Sigaba/M-134yang digunakan oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia II,
Typex oleh Inggris, dan Purple oleh Jepang. Selain itu Jerman juga
mempunyai mesin legendaris yang dipakai untuk memecahkan sandi yang
dikirim oleh pihak musuh dalam peperangan yaitu, Enigma.
Tujuan kriptografi
Algoritma kriptografi yang baik tidak
ditentukan oleh kerumitan dalam mengolah data atau pesan yang akan
disampaikan. Ada empat tujuan dari ilmu kriptografi, yaitu :
- Kerahasiaan. Pesan (plaintext) hanya dapat dibaca oleh pihak yang memliki kewenangan.
- Autentikasi. Pengirim pesan harus dapat diidentifikasi dengan pasti, penyusup harus dipastikan tidak bisa berpura-pura menjadi orang lain.
- Integritas. Penerima pesan harus dapat memastikan bahwa pesan yang dia terima tidak dimodifikasi ketika sedang dalam proses transmisi data.
- Non-Repudiation. Pengirim pesan harus tidak bisa menyangkal pesan yang dia kirimkan.
Setiap server sudah menerapkan
kriptografi untuk mengamankan data client mereka. Apalagi untuk
transaksi perbankan mereka telah menerapkan SSL 128 bit. SSL atau Secure
Sockets Layer adalah sebuah protokol keamanan data yang digunakan untuk
menjaga pengiriman data web server dan pengguna situs web tersebut.
Butuh puluhan tahun untuk bisa memecahkan kode SSL ini. Kecuali kalau
data itu sengaja dijual atau dibocorkan oleh pemilik web server sendiri.
Jadi dengan teknik kriptografi ini
segala pengiriman atau transfer data didunia maya bisa dikatakan aman.
Tanpa adanya pihak dalam yang sengaja menjual atau membocorkan data-data
itu untuk kepentingan inteligent seperti yang dibocorkan oleh Snowden
tadi.
Jadi tak usah terlalu takut disadap jika
kita menggunakan internet secara sehat dan tidak melakukan kegiatan
yang membahayakan dan merugikan diri sendiri, orang lain, bahkan negara
atau pihak manapun juga.
Salam - Kompasiana
Rujukan:
- Wikipedia.org
- pintar-it.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar